Rabu, 03 Januari 2018

B.S.B (bukan Backstreet Boys ya) ....... Balikpapan, Samarinda dan Bontang

When Idul Fitri holiday season is coming, we are making a a quick trip to East Borneo (Balikpapan, Samarinda and Bontang). We were landed in Balikpapan in different day and airplane, we arrived at 23rd June and 24th June 2017. So our trip were actually started at 24th June, our first stop is Bangkirai Hill (or Bukit Bangkirai in Indonesian language). The road to Bangkirai Hill is mostly in good condition, but some of them did not have tarmac (you have to be more careful when the rain is coming). The trip to Bangkirai Hill from Balikpapan took around 1,5 hours (according to google map at our trip). After we are arrived at Bangkirai Hill, we have some coffee and snacks to recharge the energy. The ticket is around Rp 25.000,00 - Rp 35.000,00/person (including insurance). To the 'Canopy Bridge' we must walking through the forest around 500 meters, it is quite easy, because the trek is sloping. Bangkirai is the name one of the tree at the forest and we can see some of them fall down because their age is over than 20 years old.  




When you arrived at the Canopy Bridge just take a deep breathe, release and say WOOOWWWWW 




 The picture above is only the beginning guys, you must see the next pictures.

 It's about 30-50 meters above the land (just don't look down if you have a fear of heights)




It's beautiful (isn't it ?). Our GOD is awesome. When you have time at Balikpapan you should visit this gorgeous place and experience by yourself what I see at this wonderful Bangkirai Hill.

After spending 1,5 hours at Bangkirai Hill we go the next city and it's Samarinda. We were arrived at Samarinda at 19.30 o'clock and found the restaurant to eat dinner before we are check in to the hotel. We were stay at Swis Bel Hotel for 2 nights, it is a good hotel and near to a mall.

The 2nd day we go to Beras Basah Island in Bontang, took around 3 hours from Samarinda to Bontang. The road mostly in good condition but need a good driver skill, because the road is a little bit climb and meander. Near Tanjung Laut Port in Bontang we buy some food to eat at Beras Basah Island. In Tanjung Laut Port you have to go the post to rent a boat to Beras Basah Island. It's depend how many person in the boat. Our group is aorund 10 persons and the charge for the boat is Rp. 600.000,00 and the boat is wait for us at the island until we finish the activities in the island. From Tanjung Laut Port to Beras Basah Island is around 45 minutes, lucky for us the wave is calm and we are enjoy the boat trip to the island. 



 Even baby Bennett is sleeping on the boat (hi hi hi hi hi)



That's Beras Basah Island guys, woooohooooooo ........


The kids are swimming, playing with the sand, and the adults can fishing at the pier. The water is very clear, we can see the fishes swimming around, if you lucky you can spot the star fish too, but beware of sea urchin if you go near the pier or a little bit far from the beach.

And we were enjoyed at Beras Basah Island until 18.00 o'clock, before we left the island we took some pictures together.


This is the other one 


Then we back again to Samarinda and almost 21.30 o'clock ....... (the trip to Beras Basah Island is worth it).

After we discuss at breakfast, we decided go to Pampang Cultural Village (still in Samarinda area) around 30-40 minutes from the city. And this is what you can see at Pampang Cultural Village .......




The ticket to see the performance is Rp. 5.000,00/person and the ticket to take a picture with them is Rp 60.000,00/group. Beside the traditional house you can buy some souvenir or handicraft from Dayak Ethnic Group like bracelet, hat, key chain, bag, hand fan, and many more. It's good to know your own culture and appreciate them.

After visited Pampang Cultural Village we are going back to Balikpapan (again) and visit a friend in Samarinda before it. Don't forget to try yellow rice from Samarinda, and we did it. The taste is good and the important is free (no no no  it's a joke, our friend buy it for us).

The next day at Balikpapan, we visit Mirror Lake at Lamaru. It's not a natural lake, but it is a big (enough) abandon hole (a quarry maybe) and filled with rain water after a long time. Better you visited in the morning or afternoon, because it's very hot at noon. There is no activities you can do in here beside taking pictures. The reflection of the tress around the lake good enough. Almost no other people came to this lake, but the hot weather at noon make us only spend 10-15 minutes at the lake.


The main attraction for this day is Graha Indah Mangrove Center, we would like to enjoy the boat trip along river with the mangrove forest around us and don't forget to see Bekantan (one kind of monkey at Borneo). The cost to take the boat trip is around Rp 300.000,00 and the trip is about an hour long. We wait around 10-15 minutes before our arrive, because they only have 2-3 boats. It's good experience and you have to try it once you visit Balikpapan.



We were boarded to the boat



On the boat


The view along the trip




We saw the Bekantan at some spots, but not more than 15 Bekantans (I guess) and I only brought a wide angle lens so I had no pictures of them. From the boat driver, they told us that Bekantan is a shy animal, when they meet human they turn around their body or run away and did not want to see the human. The mangroves in this area are around 10-20 years old, so it's tall enough.

But ....... it is the kids with Bekantan Statue 



The last evening at Balikpapan we eat at Seafood Restaurant called Biru Laut. Nice and cozy place to eat and hang around with friends or families.

Here comes the wives with 'Save Dodo The Orang Utan' T-Shirt



and the last not the least ...... Our home is so far far away (from Balikpapan)



Happy to travel and happy to share
Keep unity

Selasa, 02 Januari 2018

Gua Kreo yang Legendaris dan Curug Lawe yang Alami

Sebetulnya tidak sengaja main ke daerah Gunung Pati, namun ternyata ada surga tersembunyi di dearah ini. Destinasi pertama yang sudah terkenal adalah gua Kreo. Ternyata gua ini merupakan salah satu saksi sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa oleh Sunan Kalijaga. Konon gua ini sangat panjang dan dalam, namun pengunjung lebih sering mengabadikan foto di depan gua Kreo dan gua Landak. Memang ada dua gua yang berdampingan di lokasi ini dan tidaklah terlampau sulit untuk mencapainya. Akses jalan menuju gua sudah tergolong rapi dan landai. Sebelum sampai di muka gua ada sebuah jembatan warna merah yang menjadi ikon tempat ini dan di lokasi parkir kendaraan kita juga akan disambut oleh banyak monyet. Jadi kita harus sedikit berhati-hati dengan barang bawaan terutama makanan, karena jika kurang waspada maka monyet tersebut dapat saja merebutnya. Kita juga akan disuguhi pemandangan bendungan Jatibarang yang cukup luas saat berjalan menuju gua dan jembatan merah.








Di sekitar gua Kreo kita bisa juga wisata perahu di bendungan Jatibarang atau berswa foto dengan tema di atas awan, naik balon udara atau bermain di negeri salju. Namun akan sangat ramai dan harus rela antri cukup lama jika musim liburan tiba. Soal makan ada 2 tempat yang cukup terkenal di dekat gua Kreo yaitu Bebek Goreng Pak Tohir dan Ikan Bakar Ngrembel Asri.


Bebek Goreng Pak Tohir mempunyai ukuran yang tergolong besar dan pasti akan mengenyangkan perut anda. Harganya pun relatif terjangkau dan sesuai dengan potongan bebek yang cukup besar. Jadi jangan ragu untuk mampir ke tempat ini untuk merasakan bebek goreng yang lezat

Tidak terlampau jauh dari tempat makan ini, kita bisa mampir ke tempat wisata air terjun yang sangat alami, indah dan bersih yaitu Curug Lawe dan Curug Benowo. Sebelum sampai ke lokasi air terjun ini, kita akan melewati perkebunan cengkeh yang indah dan mempunyai udara yang sejuk.


Curug Lawe dan Curug Benowo memang kurang cocok untuk yang membawa anak balita, karena jalan menuju ke curug ini akan melewati saluran irigasi, anak sungai dan beberapa medan menanjak cukup tinggi. Namun setelah sampai di air terjun maka keletihan anda akan terbayar lunas. Jarak dari lokasi parkir kendaraan ke curug sekitar 2,5 km dan perlu waktu sekitar 30-45 menit dengan berjalan kaki santai. Jangan khawatir karena sepanjang jalan banyak saung dan warung untuk beristirahat. Ada pula spot foto yang menarik dan asri. Kurang lebih 1 km sebelum air terjun ada cabang ke kiri dan kanan, yang kanan menuju ke Curug Lawe dan ke kiri adalah yang menuju Curug Benowo.



Hati-hati saat berjalan di Jembatan Merah ini karena kiri dan kanan adalah jurang.


Saluran irigasi yang sudah ada sejak jaman Belanda




 Aliran sungai sebelum Curug Lawe



Inilah Curug Lawe dan beberapa anak ari terjun di sekitarnya.

Sebaiknya datang ke tempat ini agak pagi, agar bisa melihat kedua curug yang indah. Tempat ini tergolong sepi karena hanya ada beberapa pengunjung saja yang sampai ke curug, bahkan ada yang sudah menyerah di tengah jalan dan memutuskan berbalik kembali ke tempat parkir.

Asyiknya Bermain ke Small World dan Telaga Sunyi di Baturaden

Berlibur dengan keluarga ke Purwokerto juga tidak kalah seru. Banyak objek wisata yang bisa dikunjungi di Purwokerto dan buat yang suka kuliner juga ada beberapa makanan khas daerah Purwokerto dan sekitarnya. 

Objek wisata yang berhubungan dengan alam memang harus main ke daerah Baturaden. Jaraknya kurang lebih 30 menit berkendara dari pusat kota Purwokerto. Tidak terlampau jauh dan jalannya pun tergolong mudah.

Main ke Small World aja dulu sebelum jelajahi tempat wisata yang lain. Tiket masuk tergolong terjangkau kok. Tiket untuk dewasa Rp 20.000,00 sedangkan anak-anak (3-12 tahun) Rp. 10.000,00. Di Small World ini, kita bisa belajar sambil berfoto dengan miniatur bangunan terkenal di belaghan dunia dan Indonesia. Dari Indonesia ada Rumah Gadang, Rumah Honai, Monas, Tugu Selamat Datang, Patung Jenderal Sudirman, dll. Sedangkan dari negara lain, ada Merlion, Menara Kembar Petronas, White House, Rumah Tradisional Korea, Kincir Angin khas Belanda, Menara Pisa, Menara Eiffel, Big Ben, dll. Kita juga bisa sewa baju tradional Korea sambiul berfoto di Small World. 







Taman bunga di dalam area Small World juga tidak kalah cantik apalagi dengan latar belakang bukit dan pegunungan yang indah tidak akan membuat bosan mata memandang alam disekitarnya. Beberapa spot untuk foto juga ditata dengan cantik, membuat orang-orang rela antri atau bergantian untuk foto.








Wisata alam yang cukup bersahabat untuk keluarga dengan anak-anak balita adalah Telaga Sunyi, sekitar 15 menit dari Small World. Tiket masuk ke Telaga Sunyi Rp. 13.000,00 per orang, masih terjangkau dan bakal terbayar jika melihat pemandangan di Telaga Sunyi. Dari lokasi parkir kendaraan ke air terjun di Telaga Sunyi hanya 100 meter dan jalannya pun tergolong landai. Sebelum atau sesudah ke air terjun kita bisa bermain di aliran sungai yang ada dengan pemandangan bebatuan besar dan pepohonan yang rindang pula.







Sebenarnya masih banyak air terjun yang bisa dijelajahi di sekitar Baturaden, seperti curug Gede, curug Jenggala, curug Pengantin, curug Pinang, dll. Ayo ke Purwokerto !!!!!